Sistem kami menemukan 14 jawaban utk pertanyaan TTS aktor yang memainkan peran wanita dalam kabuki. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B
Writtenby Tasya Talitha. 8 Budaya Jepang yang Terkenal sampai Saat Ini! – Grameds! Masyarakat Indonesia, bahkan mungkin di seluruh dunia tahu bahwa Jepang menyimpan berbagai budaya yang unik juga menarik. Akan tetapi, tak banyak orang tahu sejarah dan makna tersirat di balik budaya-budaya dari negeri Sakura itu.Bagi orang Jepang, Kabuki mungkin memiliki arti seperti teater Shakespeare bagi orang Inggris atau opera tradisional bagi orang merupakan teater tradisional Jepang, menggabungkan unsur tari, pantomim, musik, dan adalah salah satu dari tiga gaya teater tradisional Jepang yang paling gaya teater lainnya adalah Bunraku dan Teater 歌舞伎 terdiri dari tiga karakter kanji ka 歌 yang berarti bernyanyi, bu 舞 yang mewakili tarian, dan ki 伎 yang menunjukkan harfiah, Kabuki berarti seni nyanyian dan tarian, meskipun pertunjukan ini sebenarnya melampaui dua elemen keseluruhan, Kabuki Jepang adalah tontonan visual aneh yang lebih berfokus pada penampilan daripada produksi seperti kostum, pencahayaan, alat peraga, dan desain set melengkapi aspek lagu dan disajikan dalam mode yang dibuat megah untuk menciptakan pertunjukan tunggal yang sering memakai kostum dan make-up berlebihan untuk menegaskan karakter mereka. Riasan antara lain menggunakan tepung beras untuk menciptakan efek porselen pada KabukiBentuk Kabuki berasal dari awal abad ke-17, ketika seorang penari wanita bernama Okuni yang pernah menjadi pelayan di Kuil Agung Izumo, mencapai popularitas dengan parodi doa-doa mulai mementaskan tarian di luar Kyoto, ibukota kuno mengumpulkan sekelompok pemain wanita untuk menari dan Okuni adalah hiburan dramatis pertama yang dirancang untuk ditonton orang biasa di pementasan terutama diperuntukkan bagi masyarakat kelas bawah, teater Kabuki tidak mendapatkan perhatian dari masyarakat kelas seiring waktu, beberapa pemain Kabuki perempuan menjadi populer untuk lagu mesum dan tarian provokatif juga menjadi praktik umum mengikuti pementasan sensual dan prostitusi yang menyertainya kemudian dianggap mengganggu oleh pemerintah, sehingga pada tahun 1629 melarang perempuan untuk muda kemudian berpakaian seperti perempuan untuk memerankan tokoh perempuan, tetapi jenis Kabuki ini juga dikekang pada tahun 1652, sekali lagi karena alasan laki-laki yang lebih dewasa mulai mengambil alih peran, dan bentuk hiburan dengan pemeran laki-laki inilah yang bertahan hingga saat Kabuki Theater, tahun 1740anDrama Kabuki kemudian semakin tumbuh dan aktingnya menjadi lebih dengan waktu, pertunjukan teater Kabuki menjadi semakin bergeser dari tema tarian menjadi drama dan komedi berdasarkan tema kontemporer seperti pengkhianatan atau intrik sejarah yang kemudian diadopsi ke panggung Kabuki diantaranya adalah Chūshingura 1748.Kisah ini merupakan dramatisasi dari insiden terkenal tahun 1701–1703 di mana sekelompok 47 ronin samurai tak bertuan, setelah menunggu dengan sabar selama hampir dua tahun, akhirnya melampiaskan dendam pada orang yang telah membunuh tuan pada awal abad ke-18, Kabuki telah menjadi bentuk seni mapan yang mampu menampilkan drama yang mengharukan dan diketahui, Bugaku, upacara tarian istana kekaisaran, dan Teater Noh, merupakan pertunjukan seni eksklusif yang diperuntukkan bagi bangsawan dan kelas prajurit yang dikenal sebagai lain sisi, Kabuki menjadi teater warga biasa dan dan Noh memiliki keanggunan dan gerakan yang sangat halus, sedangkan Kabuki dinilai agak kasar dan tidak mendapatkan banyak materinya dari Noh, dan ketika dilarang pada tahun 1652, Kabuki membangun kembali dirinya sendiri dengan mengadaptasi dan memparodikan kyōgen sketsa sebagai selingan komik selama pertunjukan Noh.Selama periode ini sekelompok aktor khusus, yang disebut onnagata, muncul untuk memainkan peran ini sering menjadi sangat populer di Kabuki umumnya juga mempelajari gerakan dan dialog dari teater boneka populer yang disebut apresiasi dari pemerintah dan kalangan kelas atas yang semakin meningkat, teater Kabuki menjadi semakin populer di tahun 2005, Kabuki masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda oleh dan Penulis Drama Kabuki Paling TerkenalSelain Izumo no Okuni, banyak tokoh lain yang mempengaruhi perkembangan satu yang paling terkenal adalah Chikamatsu Monzaemon 1653-1725, seorang penulis drama kabuki Jepang yang sangat produktif sehingga sering dibandingkan dengan menulis The Love Suicide at Sonezaki serta naskah lain yang tak terhitung jumlahnya. Banyak juga ceritanya berkisah tentang bunuh diri yang biasanya naskah tidak dianggap sepenting efek visual, Monzaemon dihargai karena menyempurnakan dan mempopulerkan konsep kabuki yang sekarang Tojuro I 1647-1709 adalah seorang aktor yang berkolaborasi dengan Chikamatsu Monzaemon. Dia disukai karena gaya aktingnya yang realistis dan waktu yang sama, Ichikawa Danjuro I 1660-1704 juga terkenal sebagai pemain yang bombastis dan high Tojuro sempurna untuk cerita romantis; sedangkan Danjuro cocok bermain untuk kisah berdarah perang dan konflik. Gaya mereka menjadi favorit dan banyak ditiru hingga saat “Sakata Tojuro” dan “Ichikawa Danjuro” diabadikan sebagai yago, nama panggung yang diturunkan kepada para aktor yang melanjutkan metode diketahui, aktor Kabuki memiliki nama panggung yang berbeda dari nama lahir panggung ini diturunkan antar generasi dan menyandang kehormatan besar yang terikat nama dikaitkan dengan peran atau gaya akting tertentu, dan pemilik nama baru dari generasi selanjutnya harus memenuhi harapan aktor tidak hanya mengambil nama, tetapi mewujudkan semangat, gaya, atau keterampilan aktor yang sebelumnya memegang nama aktor akan menyandang setidaknya tiga nama panggung selama karir pemain generasi baru biasanya menambahkan angka di akhir nama mereka seperti Ichikawa Danjuro XII dan Sakata Tojuro pemain kabuki lain yang terkenal meliputi Ichikawa Ebizo, Matsumoto Koshiro, dan Nakamura Drama KabukiTiga kategori utama lakon Kabuki adalah jidaimono kisah sejarah dan legenda awal, sewamono kisah kontemporer pasca tahun 1600 dan shosagoto drama tari.Salah satu tema Kabuki yang paling sentral adalah benturan antara moralitas dan emosi moral Jepang, baik secara historis maupun saat ini, sangat bergantung pada filosofi agama Shinto, Buddhisme, dan Konfusianisme, yang cenderung menekankan kualitas seperti pengabdian kepada orang yang lebih tua dan emosi seperti balas dendam dan cinta sering kali menghalangi tugas keluarga dan tugas lainnya, sehingga menciptakan konflik. Kisah Kabuki sering berakhir dengan Kabuki terkadang memasukkan unsur pendidikan atau upaya untuk memancing pemikiran, tetapi fokus utamanya adalah pada pengalaman inderawi dalam menyaksikan tontonan visual yang lakon Kabuki yang terkenal meliputi– Kanadahon Chushingura Treasury of Loyal RetainersSebuah jidaimono berdasarkan kisah terkenal 47 Ronin, kisah nyata tentang sekelompok samurai yang membalas kematian tuan mereka yang terbunuh sebelum melakukan ritual bunuh diri.– Sugawara Denju Tenarai Kagami Sugawara and the Secrets of CalligraphyBerdasarkan kehidupan cendekiawan era Heian 794-1185, Sugawara no dari Kyoto, sejumlah malapetaka menimpa musuh-musuhnya setelah kemudian mendewakan Sugawara untuk menenangkan roh pendendamnya.– Sonezaki Shinju The Love Suicide at SonezakiSebuah sewamono tentang cinta terlarang antara seorang pedagang yatim piatu bernama Tokubei dan kekasihnya Ohatsu, seorang itu bunuh diri di sebuah kuil yang didedikasikan untuk Sugawara no Michizane.[]